PM,HALBAR – Ketua Karang Taruna Soa Romdidi Desa Saria, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Riski Samsudin meminta kepada para pemuda pemudi agar bisa memahami serta bisa memilah persoalan kepemudaan. Kamis 23 Mei 2024.
“Belakangan ini pemuda pemudi di Desa Saria mungkin saya bisa mengatakan bahwa belum secara keseluruhan kompak, komitmen,” ucap Ketua Karang Taruna Riski Samsudin Kepada Media ini.
Dias Sapaan Akrabnya Riski Samsudin itu, menuturkan, bahwa pemuda sebagai agen of perubahan, maka dari itu pemuda ikut mendukung perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat, baik secara nasional maupun daerah, sampai pada tingkat Desa menuju kepada arah yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
“Seharusnya pemuda pemudi punya kesadaran dan berpikir kedepan untuk kemajuan kita, yang harus dibekali dengan komitmen dan kerjasama serta melakukan hal hal baru yang dapat memotivasikan kepada para pelajar atau generasi berikut yang akan menggantikan kita,” tukasnya.
Dias menegaskan, seharusnya pemuda pemudi setelah dibentuk karang taruna Soa Romdidi ini dapat melibatkan diri dalam agenda agenda apa saja yang menyangkut dengan kepemudaan.
“Tentunya mereka para pemuda pemudi harus dapat melibatkan diri dalam agenda agenda karang taruna, jangan hanya adanya kegiatan yang bersifat serimoni lalu melibatkan diri anda, kita juga tidak harus egoh dengan minat dan bakat yang kita miliki secara individu,” cetusnya.
Dias mengatakan, pemuda yang sering orang orang menyebutkan bahwa tulang punggung masyarakat, lalu kemudian apa yang harus karang taruna berikan untuk masyarakat dan Desa Saria.
“Bukannya kita adalah tulang punggung bagi masyarakat, yang sering disebut orang banyak, kemudian peran apa yang harus kita tunjukan kepada mereka dan Desa Saria itu sendiri,” ujarnya.
Lanjut Dias, untuk persoalan kepemudaan ini dirinya berusaha untuk bagaimana bisa menyatukan seluruh pemuda pemudi dan masyarakat kemudian dapat bersinergi dengan pemerintah Desa maupun elemen elemen lainnya.
“Untuk agenda agenda memang semua sudah disiapkan kalau itu semua pemuda pemudi kita lihat perkembangan dari gotong royong kemudian sudah komitmen maka kami Akan eksen, kalau persoalan semangat mereka sangat tinggi untuk membangun tinggal kami menatah lebih dalam lagi,” tuturnya.
“Kita akan gagal, kalau tidak mampu menciptakan generasi berikutnya,” kutip Dias Mengakhiri.(Dias)