Foto: Peta lokasi
PM, SANANA– Ribuan hektare tanah di Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula. Menjadi peta lokasi blok I rehabilitas Daerah Aliran Sungai (DAS) oleh PT Adidaya Daya Tangguh (ADT).
Rehabilitas DAS ini, karena PT. ADT harus menganti rugi ribuan hektare lahan untuk pemulihan hutan. Dengan menanam ribuan bibit pohon Pala, Cengkeh dan Durian. Proses Rehabilitas DAS ini, penanamannya ditangani oleh PT. Prakawan Abadi Indonesia. Mulai dari Desa Fogi, Waibau, Fagudu sesuai peta lokasi yang diberikan oleh Balai Pe BPDAS dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK).
Senior Manager PT. Prakawan Abadi Indonesia Jufri Rahman saat ditemui wartawan (24/7/2024) mengatakan bahwa kegiatan rehabilitas DAS penanaman bibit Pala Cengkeh dan Durian, akan berjalan selama tiga tahun.
“Kegiatan ini, berjalan selam tiga tahun. Tahun pertama penanaman, Kemudian tahun kedua penyulaman, pembersihan pupukan dan lain lain, tahun ketiga pembersihan besar besaran. Apa bila ada tanaman yang mati maka harus di tanam kembali dan serah terima kepada masyarakat,”jelasnya.
Dirinya juga menyebutkan penanaman ini. Bagian dari ganti rugi perusahaan tambang PT ADT. Karena harus menganti rugi ribuan hektare untuk proses pemulihan hutan.
“Kita pihak ketiga, kegiatan ini adalah milik perusahaan ADT perusahaan bergerak di bidang pertambangan. Karena perusahaan itu, membongkar lahan, untuk pertambangan 10 ribu hektar. Maka harus ganti rugi dua kali lipat dikisaran 20 hektare. Ganti rugi tesebut datang di lokasi seperti sesuai petunjuk peta lokasi dari BPDAS,”sebutnya.
Ketika disentil oleh wartawan wilayah Kabupaten Sula tidak adanya operasi pertambangan dari perusahaan ADT tersebut. Namun masuk dalam peta lokasi ADT. Dirinya menjawab tidak mengetahui sebab PT. Prakawan Abadi Indonesia hanya pihak ketiga menangani proses penanaman dan pengawasannya.
“Kalau itu, saya tidak tau. Kita dari pihak ketiga di wajibkan untuk awasi di lokasi saja untuk hindari masyarakat yang hanya mengambil bibit. Tetapi tidak di tanam,”katanya
Dalam penanaman Rahman mengakui bahwa telah dibentuk kelompok tani atau kelompok ahli waris. Sehingga mempermudah penanaman dan hindari masalah d lokasi. Kelompok tersebut juga diberikan upah penanaman.
“Pembagian bibit kepada warga dibentuk kelompok marga. kita juga bayar orang yang tanam,”katanya.
Untuk pohon bibit pala cengkeh dan durian stok yang di tersedia kurang lebih 100 ribu pohon terdiri dari pala cengkeh dan durian.
“Dari Fogi, waihama, Fagudu Waibau Untuk bibit ini. Kita sediakan kurang lebih 100 ribu lebih. Terdiri dari pala cengkeh durian, jambu mente kenari,”tutup Rahman
Ribuan Hektare Tanah di Kabupaten Sula di Patok PT. ADT Untuk Rehabilitas DAS
PM, SANANA- Ribuan hektare tanah di Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula. Menjadi peta lokasi blok I rehabilitas Daerah Aliran Sungai (DAS) oleh PT Adidaya Daya Tangguh (ADT).
Rehabilitas DAS ini. Karena PT. ADT harus menganti rigu ribuan hektare lahan. Untuk pemulihan hutan, sehingga PT. ADT mengantikan dengan ribuan bibit pohon Pala, Cengkeh dan Durian untuk ditanam di Kabupaten Sula. Rehabilitas DAS ini penanaman ditangani oleh PT. Prakawan Abadi Indonesia.
Penanaman bibit pohon Pala Cengkeh dan Durian. Mulai dari Desa Fogi, Waibau Fagudu sesuai peta lokasi yang diberikan oleh BPDAS dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK).
Senior Manager PT. Prakawan Abadi Indonesia Jufri Rahman saat ditemui wartawan (24/7/2024) mengatakan bahwa kegiatan rehabilitas DAS penanaman bibit Pala Cengkeh dan Durian, akan berjalan selama tiga tahun.
“Kegiatan ini, berjalan selam tiga tahun. Tahun pertama penanaman, Kemudian tahun kedua penyulaman, pembersihan pupukan dan lain lain, tahun ketiga pembersihan besar besaran. Apa bila ada tanaman yang mati maka harus di tanam kembali dan serah terima kepada masyarakat,”jelasnya.
Dirinya juga menyebutkan penanaman ini. Bagian dari ganti rugi perusahaan tambang PT ADT. Karena harus menganti rugi ribuan hektare untuk proses pemulihan hutan
“Kita pihak ketiga, kegiatan ini adalah milik perusahaan ADT perusahaan bergerak di bidang pertambangan. Karena perusahaan itu, membongkar lahan, untuk pertambangan 10 ribu hektar. Maka harus ganti rugi dua kali lipat dikisaran 20 hektare. Ganti rugi tesebut datang di lokasi seperti sesuai petunjuk peta lokasi dari BPDAS,”sebutnya.
Ketika disentil oleh wartawan wilayah Kabupaten Sula tidak adanya operasi pertambangan dari perusahaan ADT tersebut. Namun masuk dalam peta lokasi ADT. Dirinya menjawab tidak mengetahui sebab PT. Prakawan Abadi Indonesia hanya pihak ketiga menangani proses penanaman dan pengawasannya.
“Kalau itu, saya tidak tau. Kita dari pihak ketiga di wajibkan untuk awasi di lokasi saja untuk hindari masyarakat yang hanya mengambil bibit. Tetapi tidak di tanam,”katanya
Dalam penanaman Rahman mengakui bahwa telah dibentuk kelompok tani atau kelompok ahli waris. Sehingga mempermudah penanaman dan hindari masalah d lokasi. Kelompok tersebut juga diberikan upah penanaman.
“Pembagian bibit kepada warga dibentuk kelompok marga. kita juga bayar orang yang tanam,”katanya.
Untuk pohon bibit pala cengkeh dan durian stok yang di tersedia kurang lebih 100 ribu pohon terdiri dari pala cengkeh dan durian.
Dari Fogi, waihama, Fagudu Waibau
Untuk bibit ini. Kita sediakan kurang lebih 100 ribu lebih. Terdiri dari pala cengkeh durian, jambu mente kenari,”tutup Rahman