PM, TOBELO – Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah (BPGMBG) Sulawesi-Maluku. Melakukan kunjungan kerja (Kuker) ke Kantor Bupati Halmahera Utara (Halut) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halut pada Kamis (22/08/2024).
Kunjungan BPGMBG Sulawesi -Maluku ini sekaligus menindaklanjuti video viral para pendaki yang berlari ketakutan akibat letusan Gunung Dukono pada 17 Agustus 2024 kemarin
Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi-Maluku, Juliana Rumambi, ST, mengatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah koordinasi terkait aktivitas Gunung Dukono yang saat ini masih sangat aktif.
“Kami berkoordinasi dengan Sekda, BPBD, dan Dinas Pariwisata Halmahera Utara (Halut), dan ada beberapa kesepakatan terkait mitigasi bencana Gunung Dukono, yang saat ini mengalami rata-rata 200 erupsi per hari dengan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 1.000 meter,”ujarnya.
Juliana juga menekankan pentingnya para pendaki dan pecinta alam untuk mematuhi rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM.
Sehingga Ia menegaskan bahwa koordinasi dengan Dinas Pariwisata akan ditingkatkan untuk memastikan keselamatan pendaki.
“Kejadian sebelumnya harus menjadi pembelajaran. Kami sepakat dengan Pemerintah Daerah Halmahera Utara untuk lebih mengatur jalur pendakian. Akan ada pos-pos registrasi yang ditetapkan sebagai titik awal pendakian hingga batas aman yang direkomendasikan, yaitu 3 km dari Gunung,”jelas Juliana.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Halmahera Utara, Erasmus J. Papilaya, mengapresiasi langkah yang diambil oleh BPGMBG dan menyatakan kesiapan Pemerintah Daerah untuk mengambil langkah teknis dalam memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang ingin mendaki Gunung Dukono, yang kini menjadi destinasi wisata populer.
“Kami akan segera melaksanakan empat langkah penting: pertama, setiap pendaki harus mengantongi rekomendasi dari Dinas Pariwisata Halut; kedua, Kepala Pos Gunung Dukono akan terus memperbarui data terkait kondisi dan aktivitas gunung; ketiga, BPBD Halmahera Utara akan memasang rambu-rambu batas aman; dan keempat, jumlah pintu masuk menuju destinasi wisata Gunung Dukono akan ditambah menjadi empat, lengkap dengan himbauan, penjagaan, dan pemandu di setiap pintu untuk memastikan keamanan para pendaki,” papar Erasmus.
Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang, dan Gunung Dukono tetap menjadi destinasi wisata yang aman bagi para pendaki dan wisatawan, tutup Sekda.(Sam)