PM,TOBELO- Sebuah penemuan mengejutkan terjadi di Desa Towara, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara pada Minggu, 22 September. Warga desa, Asral (AK), menemukan 38 buah granat jenis 97 fragmentasi serta 28 butir amunisi kaliber 7.6 mm yang diduga merupakan peninggalan Perang Dunia II saat sedang menggali tanah di halaman rumahnya. Kejadian ini sontak menghebohkan warga setempat.
Kapolres Halut, melalui Kasi Humas Iptu Deny Salaka, menyampaikan bahwa penemuan ini berawal saat Asral sedang melakukan penggalian tanah sekitar pukul 14.30 WIT untuk keperluan penimbunan fondasi rumahnya. Saat proses penggalian berlangsung, ia tak sengaja menemukan sejumlah granat dan amunisi yang terkubur di tanah.
“Asral segera melaporkan temuannya kepada Kepala Desa Towara setelah menemukan bom granat dan amunisi,” ungkap Deny.
Mendengar laporan tersebut, Kepala Desa langsung bertindak cepat dengan melaporkannya kepada Piket Mako Polsek Galela agar barang berbahaya itu bisa diamankan sesegera mungkin. Pukul 15.20 WIT, tim dari Polsek Galela yang dipimpin oleh Aipda Bahrudin, bersama dua anggota lainnya, tiba di lokasi penemuan.
Mereka langsung memasang garis police line di sekitar area penemuan granat untuk memastikan tidak ada warga yang mendekat.
“Setelah tiba di lokasi, anggota Polsek segera mengamankan tempat kejadian dengan memasang police line di sekitar area,” tambah Deny.
Deny juga mengimbau warga sekitar untuk menjauh dari area yang telah diberi garis police line hingga Tim Jibom Gegana dari Polda Maluku Utara tiba dan melakukan sterilisasi di tempat tersebut. Saat ini, barang bukti granat dan amunisi telah diamankan di Mako Polsek Galela untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolsek Galela, Iptu Acmah M. SH., telah berkoordinasi dengan Unit Jibom Gegana Polda Malut untuk mengevakuasi barang-barang berbahaya tersebut. Langkah evakuasi lebih lanjut akan dilakukan segera setelah tim ahli tiba di lokasi.
Penemuan ini menjadi pengingat akan jejak sejarah yang masih tersisa di tanah Halmahera Utara, mengingat daerah ini pernah menjadi salah satu medan pertempuran dalam Perang Dunia II.
Meski sudah puluhan tahun berlalu, peninggalan-peninggalan tersebut masih dapat ditemukan dan menjadi ancaman terselubung bagi warga setempat. Oleh sebab itu, warga pun diharapkan selalu waspada dan melapor ke pihak berwenang jika menemukan benda mencurigakan yang mungkin merupakan sisa-sisa dari masa perang tersebut.(Sam)