PM,SANANA– Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Maluku Utara (Malut) menggelar Bimbingan Teknis untuk Peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru tertentu menggunakan awan penggerak.
Awan Penggerak sendiri merupakan sebuah sistem peningkatan kompetensi dan transformasi pengelolaan kinerja yang dapat diakses secara luar jaringan (offline) yang bersumber dari Platform Merdeka Mengajar dan sumber lain yang dapat dimanfaatkan oleh Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di daerah khusus dan/atau satuan pendidikan yang mengalami kendala jaringan internet.
Kehadiran Awan Penggerak diharapkan dapat menjadi solusi dalam rangka pemerataan (equality) akses dan mutu layanan pendidikan serta menjamin keadilan (equity) antara PTK di daerah khusus dan/atau satuan pendidikan yang mengalami kendala jaringan internet dengan daerah lainnya.
Bimtek yang dilaksanakan di aula Istana Daerah (Isda) Kabupaten Kepulauan Sula dengan melibatkan 45 peserta ini berlangsung selama 4 (empat) hari sejak hari Senin tanggal 07 hingga Kamis,10 Oktober 2024.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari Kemdikbudristek yakni Fachrizal dari Direktorat Dikmendiksus dan Imas Yuliana dari Direktorat PPG Kemendikbudristek, selain itu juga narasumber dari Universitas Khairun dan Universitas Negeri Makassar.
Plt. Kepala BGP Provinsi Malut, Dr. La Mansur, M.Pd mengatakan, kegiatan Bimtek ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman kepada guru tertentu (dalam jabatan) terkait pelaksanaan PPG melalui awan penggerak.
“Jadi ini adalah kegiatan peningkatan pendidikan profesi guru, khususnya guru-guru yang berada di daerah terpencil. Untuk periode sekarang di Maluku Utara kegiatan ini dilakukan hanya di dua kabupaten, yakni Sula dan Taliabu,”kata La Mansur
Terpisah, Ketua Tim 01 BGP Malut yang juga sebagai salah satu fasilitator dalam kegiatan ini, Wilsa D. Salim menjelaskan, Bimtek ini sebagai piloting pertama bagi peserta PPG guru tertentu (dalam jabatan) yakni para guru yang bertugas di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) atau daerah khusus berdasarkan Kepmendikbud nomor 160 tahun 2021.
“Berdasarkan sistem dapodik guru di tahun ini untuk di Sula hanya 45 peserta yang terjaring secara sistem, yaitu guru yang aktif mengajar sejak tahun 2023 dan belum memiliki sertifikat pendidik,”jelas Wilsa
Lanjut Wilsa terkait awan penggerak ini mereka (guru, red) harusnya melakukan pelatihan di aplikasi platfrom merdeka mengajar (PMM), yang menggunakan internet. Sedangkan, guru-guru yang di daerah khusus atau daerah 3T ini diberikan kemudahan untuk manfaatkan aplikasi ini secara offline.
“Jadi beberapa orang narasumber yang kita sediakan untuk mengajarkan teman-teman guru terkait awan penggerak namanya, itu adalah aplikasi offline yang bisa jalankan oleh teman-teman guru di tempat yang tanpa akses internet,” jelas Wilsa.
Wilsa juga bilang pelatihan agar ini agar dapat menginstal aplikasi di dalam salah satu komputer dengan spek yang sudah ditentukan, minimal 200 GB.
“Jadi nanti teman-teman guru bisa belajar modul-modul PPG yang ada di dalam fitur Pelatihan Mandiri PMM tanpa internet karena sudah ada server tadi, Guru juga bisa belajar dengan menggunakan handphone dan bisa pakai tablet sebagai klien,”pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya BGP Provinsi Maluku Utara didukung oleh pemerintah daerah dalam hal Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sula untuk peningkatan mutu pendidikan peserta didik khususnya di Kabupaten Kepulauan Sula. (red)