Foto : Ilustrasi
PM,TOBELO- Sikap tak terpuji dipraktekkan oleh sala satu oknum anggota Polres di Halmahera Utara, Maluku Utara, AKP Joy Ananda Putra Sianipar.
Mantan Kabag OPS Polres Halmahera Utara, itu disebut-sebut namnya lantaran pihaknya diduga melakukan Pungutan Liar (Pungli) terhadap sejumlah camat dan kepala desa.
Kejadian dugaan pungutan liar itu setelah sejumlah camat dan aparat Kepolisian mengikuti kegiatan sosialisasi program asta cita Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan mendukung ketahanan pangan di desa-desa.
Oknum Polisi itu diduga memanfaatkan kegiatan itu dengan meminta penyetoran sejumlah uang. nominalnya bervariasi, dari Rp 3.500.000 (tiga juta liam ratus ribu) hingga Rp 5.000.000 (lima juta) per desa di tiap Kecamatan.
“Kami diminta menyetor dana sebanyak itu. Jadi total dana dari 14 desa di Kecamatan Kao mencapai Rp 49.000.000 (empat puluh sembilan juta juta) dari jumlah itu, Rp 7.000 (tuju juta) dipakai untuk konsumsi saat kegiatan sosialisasi, sisanya Rp 42.000.000 (empat pulu dua juta) kami serahkan ke mantan Kabag OPS,” papar Camat Kao, Dedi H. Mayoru, Selasa (23/4/2025).
Keluhan yang serupa diakui Fahrul Pandangan, Plt kepala desa Kira Kecamatan Galela Barat, pihaknya juga menyetor sebesar Rp 2.5000.000 (dua juta lima ratus) namun baru mampu menyerahkan Rp 1.000.000 (satu juta) karena menunggu pencairan dana desa.
“Saya juga diminta membantu menagih ke desa-desa lain, tapi sebagian besar masih menunggu dana cair,” akunya.
Saat dikonfirmasi, AKP Joy Ananda Putra Sianipar membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan tidak pernah menerima uang dari pihak manapun.
“Saya hanya menjalankan sosialisasi. Terkait urusan dana, itu murni inisiatif dan keputusan kepala desa serta camat. Saya tidak terlibat atau menerima sepeser pun,” tandasnya, melalui panggilan via WhatsApp.
