PM,SANANA – Tempat Pendaratan Ikan (TPI) cold storage di Desa Wainin, Kecamatan Sanana Utara Kabupaten Kepulauan Sula , mulai menunjukkan geliat ekonomi yang positif.
Pasalnya dalam waktu lebih dari satu bulan beroperasi, TPI ini telah mencatat pengiriman sekitar 20 ton ikan ke luar daerah, terutama ke Surabaya melalui jalur kontainer.
Namun, di balik keberhasilan tersebut, masih terdapat tantangan serius, khususnya terkait keterbatasan alat tangkap seperti Pajeko.
Alung, Pengelolah TPI Wainin, menyebut di Kabupaten Sula, banyak potensi ikan sangat besar. Namun banyak masyarakat setempat belum memiliki alat tangkap seperti Pajeko, sehingga hasil tangkapan masih terbatas.
“Potensi ikan di laut Sula sangat besar, tapi kita kekurangan alat tangkap. Namun kapal tangkap seperti Pajeko yang menangani tangkapan ikan di Sula” kata Alung saat ditemui di lokasi, Rabu (22/05/2025).
Alun juga mengatakan bahwa saat ini, kapal-kapal Pajeko dari luar daerah seperti Bitung mulai mendominasi wilayah perairan Sula dengan peralatan tangkap yang lengkap dan modern.
“Kondisi ini membuat nelayan lokal sulit bersaing di perairan sendiri,”ujarnya
Ia menambahkan bahwa khususnya nelayan kabupaten Sula TPI desa Wainin membeli berapa ikan dengan harga cukup baik
“Adapun jenis ikan yang didaratkan di TPI Wainin antara lain Malalubis (Momar) dengan harga Rp10.000–Rp12.000 serta Rp8.000, dan Baby Tuna mencapai Rp15.000 per kilogram, ikan cakalang kecil Rp.10.000 cakalang pison Rp.12.000 ikan Lamadang yang besar Rp. 12.000.sampe ikan tude Rp.10.000-12.000 mujair laut Rp.10.000 ikan Marlin Rp.18.000 sonton Rp.15.000 perkilogram,”katanya
Lanjutnya Ikan-ikan ini dikirim melalui kontainer ke Surabaya, sehingga ia berharap pemerintah Provinsi Maluku Utara harus memikirkan langkah agar tidak terjadi keterlambatan
“Kami berharap pemerintah membantu dari sisi alat tangkap seperti Pajeko dan kelancaran pengiriman lewat kontainer. Kalau ada dukungan, potensi perikanan di Sula bisa berkembang pesat,” ujar Alung.
“Laut yang dimiliki, Kabupaten Kepulauan Sula seharusnya bisa menjadi salah satu sentra perikanan utama di Maluku Utara, asalkan ditopang dengan sarana dan prasarana yang memadai,”sambungnya