“Bersama simbol perjuangan ini, kami akan terus melangkah, tanpa ragu, tanpa mundur”
Oleh : Nai Sambiki
Pulau Mangoli bukan sekadar bagian dari peta administratif Maluku Utara. Ia adalah tanah yang kaya budaya, subur sumber daya, dan kuat dalam semangat masyarakatnya.
Namun hingga hari ini, pulau Mangoli masih menjadi bagian dari struktur pemerintahan yang terlalu jauh dari jangkauan kebutuhan riil masyarakatnya. Sudah saatnya Pulau Mangoli bangkit dan berdiri sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) yang mandiri.
Sejak deklarasi pemekaran tahun 2009 hingga geliat perjuangan semangat pemerintah Daerah Kabupaten Sula serta seluruh elemen masyarakat tidak pernah padam.
Forum Perjuangan Pemekaran Pulau Mangoli (FPPPM) hadir sebagai wadah konsolidasi dan perjuangan kolektif, yang menyatukan suara masyarakat, pemuda, dan mahasiswa untuk mewujudkan cita-cita bersama.
Kita bukan menuntut karena kecewa, tetapi karena yakin bahwa pelayanan publik, pembangunan, dan pengelolaan potensi daerah akan jauh lebih efektif bila dijalankan oleh pemerintahan yang dekat dan memahami denyut nadi masyarakat pulau Mangoli. Kita ingin pemerintahan yang hadir, bukan hanya terdaftar.
Perjuangan ini bukan akhir, melainkan awal. DOB adalah jembatan menuju masa depan, pelayanan kesehatan yang lebih terjangkau, pendidikan yang merata, infrastruktur yang layak, serta penguatan identitas lokal yang selama ini sering terpinggirkan.
Inilah jalan bagi generasi muda pulau Mangoli untuk menatap masa depan dengan percaya diri dan kepala tegak.
Dan dalam setiap perjuangan, kita butuh simbol. Sebuah lambang yang tidak hanya memperkenalkan siapa kita, tetapi juga menjelaskan ke mana arah kita.
Logo FPPPM tidak hanya berfungsi sebagai identitas visual organisasi. Ia adalah representasi dari semangat, visi, dan jiwa perjuangan masyarakat Pulau Mangoli.
Lingkaran yang menjadi bentuk dasarnya melambangkan kesatuan dan kesinambungan bahwa perjuangan ini bukan sebentar, dan bukan sendiri. Ia dibingkai dengan warna emas atau biru tua, pilihan yang merefleksikan nilai luhur, kepercayaan, dan visi yang dalam.
Di tengah logo, tampak siluet Pulau Mangoli berwarna hijau zamrud warna harapan dan kekayaan alam. Gunung bergaya minimalis di latar belakangnya menjadi lambang kekokohan potensi dan daya tahan masyarakat.
Laut biru yang mengelilinginya membawa pesan keterbukaan dan kekuatan hidup masyarakat pesisir. Dan sebuah perahu kecil yang menghadap ke kanan, melambangkan arah pembangunan yang terus melaju ke depan, dengan tetap berakar pada identitas lokal.
Tipografi yang digunakan pada nama forum, ditulis dengan huruf kapital yang tegas dan modern, mencerminkan karakter perjuangan, lugas, terstruktur, dan penuh martabat. Warna emas atau putih memberi kontras dan menegaskan bahwa perjuangan ini bukan gerakan sesaat, melainkan langkah strategis untuk masa depan.
Kami percaya, perjuangan ini sah secara konstitusional dan kuat secara moral. Karena kami berdiri bukan untuk kepentingan sesaat, tetapi demi keadilan dan kesejahteraan yang lebih nyata bagi seluruh masyarakat Mangoli.
Logo FPPPM akan menjadi simbol di setiap spanduk, surat resmi, hingga ingatan sejarah bahwa kami pernah berjuang, dan akan terus berjuang, sampai Pulau Mangoli berdiri di atas kakinya sendiri.
Pulau Mangoli Bangkit!
Dan bersama simbol perjuangan ini, kami akan terus melangkah, tanpa ragu, tanpa mundur.