Ekspor Tuna Loin di Sula, Satu Perusahaan Capai Puluhan Ton

Pengelola PT Harta Samudra, Zainudin Que

SANANA – Ekspor ikan tuna jenis loin dari Kabupaten Kepulauan Sula menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. Salah satu perusahaan pengolahan ikan terbesar di daerah tersebut, PT Harta Samudra (HS), mencatat volume ekspor mencapai rata-rata 33 ton per tahun dengan tujuan utama ke Ambon.

Pengelola PT Harta Samudra, Zainudin Que, mengungkapkan bahwa pengiriman dilakukan secara rutin setiap minggu menggunakan kapal KM Permata Obi, dengan volume sekitar 700 kilogram tuna loin per pengiriman.

“Setiap minggu kami kirim 700 kilo tuna loin ke Ambon. Jika dikalkulasikan, dalam setahun bisa mencapai sekitar 33 ton,” ujar Zainudin saat di wawancarai Selasa (14/10/2025)

Tuna yang diekspor merupakan jenis loin yang diproses langsung dari hasil tangkapan nelayan lokal di Kepulauan Sula. PT Harta Samudra membeli tuna tersebut dari nelayan dengan harga sekitar Rp60.000 per kilogram.

Zainudin menyatakan bahwa jumlah tersebut baru berasal dari satu perusahaan saja. Jika dihitung dengan kehadiran perusahaan lain seperti PT Mitra Tuna Mandiri (MTM), Maluku For Tuna (MFT), dan Kumira, maka volume ekspor tuna dari Kabupaten Sula bisa mencapai ratusan ton per tahun.

“Kalau satu perusahaan saja seperti PT Harta Samudra bisa ekspor 33 ton per tahun, bayangkan jika ada tiga atau empat perusahaan. Total ekspor bisa sangat besar,” tambahnya.

Zainudin menekankan besarnya potensi laut di Kepulauan Sula, yang belum tergarap maksimal. Ia menilai peluang pengembangan sektor perikanan, terutama untuk komoditas ekspor seperti tuna, sangat menjanjikan ke depan.

“Dengan potensi sebesar ini, sektor perikanan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi daerah,” tegasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *